Rabu, 26 Mei 2010

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, ptunjk hidup di duia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.

 

Pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yang teridir dari 3 macam, yaitu :

  1. Pandangan hidup yang berasal dari agama, yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenrannya.
  2. Pandangan hidup yang berupa Ideologi, yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut
  3. Pandangan hidup hasil renungan, yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.

 

Pandangan hidup mempunyai 4 unsur yaitu :

  1. Cita – cita apa yang diinginkan yang mungkin dapat di capai dengan usaha atau perjuangan
  2. Kebajikan segala hal yang baik yang membbuat manusia makmur, bahagia, damai dan teteram.
  3. Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan
  4. Keyakinan atau kepercayaan, merupakan hal terpenting dalam hidup manusia.

MANUSIA DAN KEADILAN

Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah antara kedua ujung ekstrim yang terlalu banyak terlalu sedikit. Beberapa para pemikir yang mendefinisikan keadilan adalah :

  1. Plato, keadilan diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang dapat mengendalikan, dan perasaannya dikendalikan oleh akal.
  2. Socrates, memproyeksikan keadilan pada pemerintahan.
  3. Kong Hu Chu, keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, ayah sebagai ayah, dan raja sebagai raja, masing – masing telah melaksanakan kewajibannya.

Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Atau dengan kata lain keadilan adalah keadaan dimana setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan menjalankan apa yang menjadi kewajibannya.

 

Berbicara tentang keadilan kita akan ingat dasar Negara kita yaitu Pancasila, sila kelima yang berbunyi ”keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” hal ini mengandung pengertian tidak ada kemiskinan dalam Indonesia merdeka.

 

Berbagai macam keadilan :

  1. Keadilan legal atau keadilan moral
  2. Keadilan distributive
  3. Keadilan komutatif

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Dua pandangan yang dijadikan acuan untuk menjelaskan unsur – unsur yang membangun manusia.

Manusia terdiri dari 4 unsur :

  1. Jasad : badan kasar manusia yang nampak pada luarnya, daoat duraba dan difoto, dan menempati ruang dan waktu.
  2. Hayat : mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerak.
  3. Ruh : bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran.
  4. Nafs : dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri.

 

Hakekat manusia di antaranya adalah :

  1. Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
  2. Makhluk ciptaan Tuhan yang sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya, misalnya :
    • Perasaan Intelektual
    • Perasaan Estetis
    • Perasaan Etis
    • Perasaan Diri
    • Perasaan Religius
    • Perasaan Sosial
  3. Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi
  4. Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempuunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.

 

Pengertian kebudayaan itu sendiri menurut E.B Taylor pada tahun 1871 bahwa kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan – kemampuan lain serta kebiasaan yang di dapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu :

  • Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia.
  • Kompleks aktivitas
  • Wujud sebagai benda

 

Terjadinya gerak perubahan kebudayaan ini disebabkan oleh :

  • Sebab – sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya : perubahan jumlah dan komposisi penduduk
  • Sebab – sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup

 

Kaitan manusia dan kebudayaan bahwa secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan objek yang dilaksanakan manusia dari sisi lain hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat di pandang setara dengan hubungan antara manusia dan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis.

Selasa, 25 Mei 2010

MANUSIA DAN KEINDAHAN

Kata keindahan berasal dan kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek, dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, pemandangan alam, manusia, rumah, tatanan, perabot rumah tangga, suara, wama, dan sebaginya. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.

Keindahan juga bersifat universal. artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau lokal.

Sebenarya sulit bagi kita untuk menyatakan apakah keindahan itu. Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan kata lain keindahan itu baru dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu bentuk. Dengan bentuk itu keindahan dapat berkomunikasi, Jadi, sulit bagi kita jika berbicara mengenai keindahan, tetapi jelas bagi kita jika berbicara mengenai sesuatu yang indah. Keindahan hanya sebuah konsep, yang baru berkomunikasi setelah mempunyai bentuk, misalnya lukisan, pemandangan alam, tubuh yang molek, film, nyanyian.

Disamping itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian, yakni :

a) keindahan dalam arti yang luas
b) keindahan dalam arti estetis murni
c) keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan

Keindahan dalam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan. Plato misalnya menyebut tentang watak yang indah dan hukum yang indah, sedang Aristoteles merumuskan keindahan sebagi sesuatu yang selainbaik. juga menyenangkan. Plotinus menulis tentang ilmu yang indah dan kebajikan yang indah. Orang Yunani dulu berbicara pula mengenai buah pikiran yang indah dan adat kebiasaanyang indah. Tapi bangsa Yunani juga mengenal pengertian keindahan dalam arti estetis yangdisebutnya 'symmetria' untuk keindahan berdasarkan penglihatan ( misalnya pada karyapahat dan arsitektur) dan harmonia untuk keindahan berdasarkan pendengaran (musik). Jadipengertian keindahan yang seluas-luasnya meliputi :

1. keindahan seni
2. keindahan alam
3. keindahan moral
4. keindahan intelektual

Keindahan dalam arti estetis murni menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang dicerapnya. Sedang keindahan dalarn arti terbatas lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dicerapnya dengan penglihatan, yakni berupa keindahan dari bentuk dan warna.
Dari pembagian dan pembedaan terhadap keindahan diatas, masih belum jelas apakah sesungguhnya keindahan itu. lni memang merupakan suatu persoalan filsafati yang jawabannya beraneka ragam. Salah satu jawaban mencari ciri-ciri umum yang ada pada semua benda yang dianggap indah dan kemudian menyamakan ciri-ciri atau kwalita hakiki itu dengan pengertian keindahan. Jadi keindahan pada dasamya adalah sejumlah kwalita pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal. Kwalita yang paling sering.disebut adalah kesatuan (unity), keselarasan (harmony). kesetangkupan (symmetry), keseimbangan (balance) danperlawanan (contrast).
Dari ciri itu dapat diambil kesimpulan, bahwa keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan kebaikan dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata. Ada pula yang berpendapat, bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda dan di antara benda itu dengan si pengamat.

Filsafat ini merumuskan keindahan sebagai kesatuan hubungan yang terdapat antara pencerapan-pencerapan inderawi kita (beaty is unity of formal relations of our sense perceptions).
Sebagian filsuf lain menghubungan pengertian keindahan dengan ide kesenanga (pleasure), yang merupakan sesuatu yang menyenangkan terhadap penglihatan atau pendengaran. Filsuf abad pertengahan Thomas Aquinos (1225-1274) mengatakan, bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.

Temyata untuk menjawab "apakah keindahan itu" banyak sekali jawabannya. Karena itu dalam estetika modem orang lebih suka berbicara tentang seni dan dan pengalaman estetik, karena ini bukan pengalaman abstrak melainkan gejala konkret yang dapat ditelaah dengan pengamatan secara empirik dan penguraian yang sistematik.